Rumah Sederhana
Rumah Sederhana |
Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu pertama.
Apa yang terpikir dalam benak kalian ketika disebutkan kata “Rumah” ? Apakah sebuah persegi empat yang diatasnya ada sebuah bentuk segitiga seperti yang sering kugambarkan ketika aku masih kecil? Secara sederhana rumah memang seperti itu :) tapi pada kenyataannya arti rumah itu tidak hanya merujuk pada fisik sebuah bangunan, tapi lebih spesifik pada sebuah tempat yang membuat kita nyaman, penuh rasa kasih sayang dan kekeluargaan.
Apa yang terpikir dalam benak kalian ketika disebutkan kata “Rumah” ? Apakah sebuah persegi empat yang diatasnya ada sebuah bentuk segitiga seperti yang sering kugambarkan ketika aku masih kecil? Secara sederhana rumah memang seperti itu :) tapi pada kenyataannya arti rumah itu tidak hanya merujuk pada fisik sebuah bangunan, tapi lebih spesifik pada sebuah tempat yang membuat kita nyaman, penuh rasa kasih sayang dan kekeluargaan.
Aku memang tak pernah membicarakan tentang rumahku sendiri, aku biasanya lebih fokus pada rumah virtualku ini (baca: biluping.com). Seperti yang tadi kukatakan, rumahku adalah sebuah kotak persegi dengan sebuah segitiga diatasnya terletak disebuah perumahan di Kabupaten Barru. Warnanya hijau mencolok sehingga akan sangat mudah menemukannya. Sekilas dari depan terlihat 2 buah jendela yang terpisah oleh sebuah pintu. Di depan salah satu jendela, sebuah kolam ikan yang tak lagi berisi ikan menghiasi halamanku, dulu ketika aku masih SMA, kolam ikan itu menjadi daya tarik karena ikan-ikan yang kupelihara sangat banyak dan berwarna-warni namun sayangnya semenjak aku pindah ke Makassar untuk melanjutkan kuliah, ikan-ikan itu sedikit demi sedikit berkurang hingga akhirnya habis.
Di depan jendela lainnya terparkir sebuah motor tua milik bapakku, entah apa merek dan typenya. Motor itu adalah pemberian dari salah seorang keluargaku (sebelum bapakku membeli sebuah motor bebek berwarna merah). Karena motor tua itu sudah sering bermasalah, akhirnya ia hanya diparkir disana ibarat sebuah pajangan museum. Sadel motor itu telah penuh cakaran kucing-kucingku yang menjadikannya sebagai tempat beristirahat.
Masih dalam pekarangan rumahku, sebuah pohon mangga berdiri dengan megah dan menjadi salah satu paru-paru kesejukan (selain tanaman-tanaman yang ditanam oleh mamaku) dipekarangan itu. Tentang pohon mangga tadi, hampir setiap rumah di kompleks ini memiliki pohon mangga jadi tak heran ketika musim berbuah, akan ada banyak mangga yang berjatuhan diserbu oleh kelelawar, pernah juga ada seorang pedagang mangga yang berniat membeli semua mangga (per pohon) namun kami menolaknya.
Memasuki pintu rumahku, ruang tamu yang kecil dan sederhana akan menyambut kalian. Sebuah bingkai foto terpasang disalah satu dinding, foto itu seakan berusaha memperkenalkan kalian pada siapa saja anggota keluargaku. Dua buah meja memanjang diruangan itu, jika kalian bertamu ketika saat-saat idul fitri dan idul adha, diatas meja itu akan berjejer beberapa toples berisi kue buatan mamaku. Kue coklat menjadi kue favorit para tamu.
Rumahku agak dekat dengan fasilitas pendidikan, mulai dari TK sampai Kampus ada disana. Setiap pagi, rombongan anak-anak itu akan terlihat didepan rumahku, ada yang berjalan dengan santai, bercanda dengan temannya namun ada juga yang berlarian karena takut terlambat. Mereka biasanya pulang siang hari namun ada juga yang pulang sore. Anak-anak kecil yang bermain menjadi pemandangan setiap hari didepan rumahku karena sekitar rumahku memang ada banyak anak kecil. Disiang hari yang terik, kadang terdengar suara teriakan salah seorang ibu yang memanggil anaknya untuk makan siang atau tidur siang. Jika sore hari, ibu-ibu terlihat duduk didepan rumahnya masing-masing namun kadang juga ditemui berkumpul disalah satu rumah untuk tahu informasi terbaru atau mungkin bergosip :)
Malam hari aktifitas agak sepi, hanya beberapa orang yang beraktivitas. Beberapa rumah yang terbuka biasanya terlihat menerima tamu atau si pemilik rumah (bapak-bapak atau pemuda) yang tengah asyik menghembuskan asap rokoknya diteras rumah mereka. Sesekali terlihat juga beberapa orang yang berbelanja di salah satu toko atau berangkat ke mesjid. Kadang jika kalian beruntung, kalian akan melihatku duduk didepan rumah memandang bintang :)
Jadi tunggu apa lagi, suatu saat jika kalian berkesempatan ke kampung halamanku, silahkan berkunjung di istana kecilku, utamanya saat suasana idul fitri dan dan idul adha :) . Terima kasih telah membaca , jika bermanfaat, jangan lupa di share pada teman-temannya :)
Aku belum pernah ke makasar
BalasHapusKalau gitu jalan2 kesini dong mbak... biar gak penasaran :)
HapusDi mana di Barrunya?
BalasHapusKalo ke mertua di Pare2 pasti lewat Barru. Kalo ke kampung bapakku di Soppeng, pasti lewat Barru. Rumah ta' dekat jalan poroskah ?
Oleh2 mangga dong kalo ke Barru :)
Fadly, ada kalimat yang harus dituliskan di awal tulisan lho ... cek ki' baik2
HapusDi dekat jalan poros'ji ditengah kota juga kak :) terus kaliamatnya ada kok di akhir paragraf awal. Tapi yah udah aku pindahin aja di awal paragraf :)
HapusOoh saya yang ndak teliti. Maaf.
HapusDekat jalan poros? Bisa itu mampir di' kalo lewat situ :)
Hehehe.... Masalah mampir, boleh kok kak. Masa tamu dilarang mampir sih? :)
HapusSukses buat Minggu ngeblognya....blum pernah ke Makassar nih.
BalasHapuskalau gitu datang kesini dong mbak biar tau Makassar itu gimana :)
HapusIkutan 8MingguNgeblog jadi banyak teman baru dari Makassar, seneng deh. Salam kenal ya :)
BalasHapusLomba blog juga sebagai salah satu ajang silaturahim sesama blogger kan, jadi gak sia-sia deh ikut lombanya :)
HapusAkhirnya dapet tempat ziarah ntar lebaran.
BalasHapusHhhh
Datang aja sobat, ditunggu loh di rumah sederhanaku :)
Hapusdehhhh bloggerna pade barru tawwa... tapi kayaknya seringji dilewati rumahmu di klo kita pulkam smua hahaha #salamucok :D
BalasHapusIa dong :) Barru juga adaji juga tawwa bloggernya... Kita' blogger dari mana?
Hapuswah gan klo lebaran siapin khas maknannya disanan yoo
BalasHapusTergantung rejekinya, kalau memang lagi ada jadi makanan khasnya ada juga :)
Hapusternyata tinggal di barru ya,
BalasHapussesederhana apapun sebuah rumah milik kita, namun rumah itu tetaplah sebuah istana bagi penghuninya...salam , selamat berkontes..semoga menjadi salah satu pemenang :-)
Betul tuh kak, namanya rumah tetap saja pada fungsinya yang tidak hanya secara fisik . Terima kasih untuk doanya :)
HapusSaya kurang menghapal alamat2 di Barru. Maklum, cuma numpang lewat saat menuju kabupaten lain. Saya cuma selaluingat dengan satu hal di Barru, yaitu sebuah masjid mungil nan cantik di jalan poros propinsi. Sekelilingnya kolam ikan. sepertinya masjid pribadi, tapi bisa digunakan oleh semua pemakai jalan yang kebetulan rehat.
BalasHapusSekali-sekali mampir juga dong di Barru, misalnya ke tempat wisatanya, masa' cuma numpang lewat aja? :)
Hapusdekat dengan sarana pendidikan? asyik tuh! anak2 gak perlu jauh2 ke sekolah, gak keluar banyak ongkos juga
BalasHapus*jadi inget dulu selalu naik angkot sejauh 5 km >.<
ternyata di sana juga masih banayk ibu2 berkumpul di sore hari ya :) sama dong dengan di kampung saya di Jawa Timur. Tosss ...
Dekat sekali malah,bahkan sekolahnya hanya terpisah oleh 2 rumah :)
HapusDimana-mana itu, ibu-ibu memang ahli mbak untuk masalah ini soalnya itu sarana untuk saling tukar informasi *Toss
Alamatnya di tulis dong supaya pas lebaran bisa mampir :p
BalasHapusKan ada akun jejarin sosial mbak, jadi di inbox aja yah :)
Hapussaya, saya, mauka mampir jalan-jalan hhihihi :D
BalasHapusKesinimi kak jalan2 :)
Hapuskok gak dikasih foto rumah mungilnya mas..? jadi penasaran nih saya
BalasHapusHehehe... gak sempat fotoin rumahnya mas :)
Hapus