Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Bulan, satelit alami Bumi

Sewaktu kecil saat melihat bulan purnama, saya pernah bertanya pada Bapak tentang gambar yang muncul di permukaan bulan dan ia mengatakan bahwa itu adalah gambar seorang nenek yang sedang menjahit


Bulan Purnama
Bulan Purnama | dok. pribadi
Hai Sahabat BiluPing, setelah sebelumnya kita membahas tentang 2 planet di tata surya, kali ini saya ingin membahas tentang Bulan, satu-satunya satelit alami Bumi. Tentu semua sudah mengenal Bulan kan? Kalau belum kenal, silahkan kenalan dulu mumpung sekarang bulannya lagi muncul di langit malam ini :) Pada tulisan sebelumnya saya sempat menyebutkan bahwa Venus adalah objek langit urutan kedua paling terang di langit malam sedangkan yang paling terang tentu saja Bulan, disini juga asal nama makanan Terang Bulan :D

Mengapa Bulan dikatakan satelit bukan planet?

Ada yang pernah merasa bingung gak, kok Bulan itu dikatakan satelit alami Bumi? pertanyaan yang mungkin terdengar lebih aneh lagi, kok Bulan (nama) dikatakan sebagai bulan (objek) ? Saya jelaskan dulu tentang pertanyaan kedua yah biar pertanyaan pertama juga jelas. Di alam semesta kita ada begitu banyak objek angkasa seperti bintang, galaksi, nebula, komet, asteroid, planet, bulan, dll. Bumi adalah nama objek dari planet demikian dengan Bulan yang merupakan nama obejek dari bulan, bisa dipahami? Atau lebih jelasnya seperti ini, Bumi = planet dan Bulan = bulan jadi bukan hanya Bumi saja yang memiliki bulan, Mars planet tetangga kita juga punya bulan yang bernama Phobos dan Deimos bahkan Jupiter si Planet raksasa memiliki 60-an bulan. Untuk lebih memudahkan, kita gantikan istilah bulan sebagai objek dengan nama satelit alami, Bulan = bulan/satelit alami. Lalu mengapa Bulan dikatakan sebagai satelit alami Bumi? mengapa Bulan tidak dikatakan sebagai planet padahal bentuknya bulat bahkan ukurannya mirip dengan Merkurius

Jawaban sederhananya seperti ini, Bumi dikatakan sebagai planet karena berotasi mengelilingi bintang induknya dalam hal ini adalah Matahari sedangkan Bulan, meskipun mengelilingi Matahari juga namun sebenarnya Bulan berotasi mengelilingi planet induknya, Bumi. Kalau aja Bulannya bergerak sendiri juga, mungkin ia akan disebut sebagai planet, Planet Bulan :)

Jupiter, planet terbesar di tata surya

Venus, planet terpanas

Fase Bulan

Bulan tak selalu nampak sebagai purnama namun terkadang berbentuk sabit atau malah cembung, mengapa Bulan selalu berubah bentuk? Bulan sebenarnya tak berubah bentuk hanya saja posisi cahaya yang diterima yang berubah-ubah sehingga bidang yang tersinari juga berubah-ubah.

Oposisi
Saat seluruh bidang Bulan mendapat sinar Matahari, kita menyebut ini sebagai bulan purnama. Pada fase ini, Bulan dikatakan berada pada posisi oposisi karena berlawanan dengan Matahari atau dalam artian bahwa Matahari terbenam sedangkan Bulan baru terbit. Gerhana bulan terjadi pada posisi oposisi saat bayangan Bumi malah menghalangi cahaya Matahari ke Bulan.

Konjungsi
Posisi sebaliknya adalah konjungsi dimana Bulan searah dengan Matahari. Pada posisi ini, bidang Bulan yang menghadap ke Bumi tidak terkena cahaya matahari sehingga Bulan tidak terlihat. Kondisi ini disebut juga sebagai fase Bulan baru. Gerhana matahari terjadi pada posisi konjungsi.

Kuarter
Posisi lain Bulan adalah posisi kuarter, posisi ini berada diantara konjungsi dan oposisi. Pada posisi ini, Matahari, Bulan, dan Bumi akan nampak membentuk segitiga. Pada posisi ini, bidang bulan yang terlihat mendapat paparan cahaya matahari hanya setengah. Bulan mengalami 2 kali fase kuarter untuk setiap periodenya yaitu kuarter pertama yang terjadi setelah bulan baru dan bersiap pada posisi purnama dan kuarter kedua yang terjadi setelah bulan mengalami fase purnama dan bersiap menuju fase bulan baru.

Sebelum dan sesudah kuarter juga masih ada fase sabit (crescent) dan cembung (gibbous) jadi dalam satu periode, urutan penggantian fase bulan seperti ini:

  • Bulan Baru (New Moon)
  • Sabit (Waxing Crescent)
  • Kuarter pertama (First Quarter)
  • Cembung (Waxing Gibbous)
  • Bulan Purnama (Full Moon)
  • Cembung (Waning Gibbous)
  • Kuarter kedua (Last Quarter)
  • Sabit (Waning Crescent)
  • kemudian kembali menjadi bulan baru
Fase Bulan
Fase Bulan | astronomy.ohio-state.edu

Hilal dan Bulan

Tentu pembaca tak asing lagi dengan istilah hilal apalagi saat menyambut bulan Ramadhan atau menjelang Idul Fitri dan Idul Adha, selalu ada perdebatan tentang hilal yang terlihat atau tidak. Apakah sebenarnya hilal itu? Hilal bisa dikatakan sebagai bulan sabit pertama yang bisa dilihat setelah terjadinya konjungsi (ijtimak, bulan baru). Setelah bulan memasuki fase bulan baru, bulan akan bergerak sedikit demi sedikit ke fase bulan sabit. Sabit sangat tipis yang berhasil teramati disebut sebagai hilal. Sedangkan proses mengamati hilal disebut Rukyat.

Apakah kalian memandang bulan malam ini? Punya kenangan tentang bulan, lebih suka mana antara purnama dan bulan sabit? atau mungkin lebih suka menikmati Bulan sambil makan terang bulan. Yuk bagi pengalaman kalian di kolom komentar

25 komentar untuk "Mengenal Bulan, satelit alami Bumi"

  1. Balasan
    1. Makasih. Itu saya foto waktu Ramadhan lalu kang Asep :)

      Hapus
  2. gimana caranya moto bulan yang bagus gitu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waktu itu handphoneku disambung ke teleskop mba :)

      Hapus
  3. dulu saya sering mengamati bulan. sekarangmah jarang banget kecuali anak saya menanyakan. tapi jdi keingetan lagi kenangannya plajaran dulu setelah baca ini.

    Pinter moto bulannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Harus dipelajari kembali mas kalau gitu. Kali aja anaknya bisa disiapkan menjadi calon astronot Indonesia :)

      Hapus
  4. Assalamu Alaikum Mempelajari alam semoga kan menambah keimana dan ketakwaan kita kepada Sang Maha Pencipta

    BalasHapus
    Balasan
    1. Walaikumsalam, betul Mas. Semakin kita mempelajari alam, kita semakin meyakinin kesempurnaan ciptaan Allah :)

      Hapus
  5. kang gpp ya kalo sewaktu - waktu dijadikan rujukan dalam tulisan saya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boleh kok Mang Aduls asal topiknya memang sesuai :)

      Hapus
  6. wah dapat ilmu disini, mengingatkan pelajaran waktu sma

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di pelajaran IPA SD juga sudah ada loh mas Albar :)

      Hapus
  7. Aku pikir karena luasnya yang kecil banget Bang, jadi ngga termasuk dalam ukuran planet.. Heheh.. :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan Beb, karena Bulan itu ikut sama planet tertentu. Beda kalau suatu saat bulan ngambek terus pisah dari Bumi, baru deh namanya planet :)

      Hapus
  8. Inget pelajaran IPS zaman SMP...jadi flahsback

    BalasHapus
    Balasan
    1. IPA atau IPS mas Wahab? seingat saya sih IPA Fisika yang bahas tentang ini :)

      Hapus
  9. Iya ya, bulannya macem gambar nenek menjahit..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi sebenarnya banyak sih gambaran bentuk bulan itu, di negara lain ada yang mengatakan berbentuk kepiting, orang berdoa, dll :)

      Hapus
  10. I like your blogger blog template very much .... Can you please share this blogger template to me ... Please

    BalasHapus
    Balasan
    1. I am glad you like my template. This template is actually under development, I make use a base of minima template and there are still many bugs or wrong code in html, css and javascript. Or maybe there are certain parts that you like? Please put your email, I'll call back. Sorry my bad english :D

      Hapus
  11. Keren eng bulannya, pasti kameranya engga abal-abal nih. hehe. saya baru tau alasannya mengapa bulan dikatakan satelit. terima kasih..

    BalasHapus
  12. for me this is a very very good information, because its contents make us become better know and learn more about the wide world

    BalasHapus
  13. Happiness comes when you believe in what you're doing, know what you're doing, and love what you do. Go For It!

    BalasHapus

Kami menghargai setiap tanggapan pembaca.
Kami akan berusaha merespon tanggapan tersebut secepatnya, اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ

Catatan
1. Jangan SPAM yah....
2. Tidak menggunakan link hidup
3. Silahkan berkomentar dengan sopan