Lebih dekat dari Purnama
Halo Sahabat BiluPing, pada postingan sebelumnya saya membahas fenomena Supermoon yang secara resmi disebut Bulan Purnama Perigee (baca: Supermoon bukan istilah Astronomi), kali ini saya ingin menulis pengalamanku ketika fenomena tersebut terjadi. Tanggal 10 Agustus, saya dan teman-teman dari Astronom Amatir Makassar mengadakan observasi purnama, jika observasi sebelumnya (12 Juli) kami hanya sesama anggota maka observasi kali ini kami memutuskan untuk melakukan pengamatan bersama masyarakat tujuannya agar astronomi itu lebih dikenal secara luas, jadi tidak ada lagi yang menyamakan astronomi dan astrologi.
Tema pengamatan hari itu adalah “Lebih dekat dari purnama” saya sengaja memberi nama seperti itu soalnya bulan purnama kali ini adalah purnama terdekat dibanding purnama lain di tahun 2014 ditambah lagi dengan melihatnya menggunakan teleskop maka kita seakan berada lebih dekat lagi dari bulan. Pantai losari yang merupakan salah satu ikon kota Makassar menjadi lokasi pengamatan kami apalagi 10 agustus bertepatan dengan hari ahad sehingga Losari dipadati pengunjung. Meskipun sebenarnya observasi dalam astronomi sangat bertentangan dengan tempat yang bermandikan cahaya (seperti di Losari) tapi karena kali ini objeknya adalah Bulan yang maka tidak menjadi masalah. Setelah sehari sebelumnya saya memeriksa lokasi, kami memutuskan mengambil lokasi yang paling pinggir (Barat daya) kami menghindari bidang pandang bagian timur yang dikepung oleh bangunan tinggi (hotel dan rumah sakit).
Tema pengamatan hari itu adalah “Lebih dekat dari purnama” saya sengaja memberi nama seperti itu soalnya bulan purnama kali ini adalah purnama terdekat dibanding purnama lain di tahun 2014 ditambah lagi dengan melihatnya menggunakan teleskop maka kita seakan berada lebih dekat lagi dari bulan. Pantai losari yang merupakan salah satu ikon kota Makassar menjadi lokasi pengamatan kami apalagi 10 agustus bertepatan dengan hari ahad sehingga Losari dipadati pengunjung. Meskipun sebenarnya observasi dalam astronomi sangat bertentangan dengan tempat yang bermandikan cahaya (seperti di Losari) tapi karena kali ini objeknya adalah Bulan yang maka tidak menjadi masalah. Setelah sehari sebelumnya saya memeriksa lokasi, kami memutuskan mengambil lokasi yang paling pinggir (Barat daya) kami menghindari bidang pandang bagian timur yang dikepung oleh bangunan tinggi (hotel dan rumah sakit).
Kami tiba di lokasi beberapa menit sebelum magrib, jadwal ini sedikit melenceng dari jadwal sebelumnya yang direncanakan yaitu jam 4 karena kami mengalami masalah kendaraan yang akan mengangkut teleskopnya. Saat tiba dilokasi, kami segera merakit teleskop soalnya pada hari itu bulan diperkirakan terbit pada pukul 17.37. Benar saja, kami baru merakit satu teleskop dan bulan sudah mulai mengintip dari balik bangunan, ini adalah salah satu pemandangan yang sangat indah disaksikan soalnya ketika bulan terbit ia terlihat begitu besar dibanding saat ia berada diatas kepala, hal ini dikenal dengan nama “Ilusi Bulan”
Sesaat saya diam, menikmati betapa indahnya sebuah ciptaan Sang Maha Pencipta. Teman-temanku begitu heboh dan saya sengaja menunjuk-nunjuk ke arah bulan agar orang-orang dari kejauhan ikut menyaksikannya :) Setelah itu saya buru-buru menyelesaikan perakitan teleskop dan mengatur fokusnya ke bulan. Setelah fokus, saya pun mempersilahkan seorang pengunjung pantai losari yang sudah penasaran untuk mengintip bulan dari teleskop. Ia ada di lokasi saat kami baru tiba dan penasaran makanya ia berusaha menunggu kami merakit teleskop tersebut padahal sebenarnya ia sedang terburu-buru (mungkin ada urusan penting). Setelah mengintip sejenak dibalik lensa, ia mengekpresikan kekaguman dan kegembiraannya kemudian segera berlari meninggalkan pantai Losari setelah sebelumnya ia berterima kasih dan berpamitan. Setelah itu pengunjung lainnya bergantian menyaksikan bulan purnama dibalik lensa dimana bulan diperbesar 60x sehingga tampak kawah-kawahnya.
Kunjungan demi kunjungan terus berdatangan, tak hanya dari anak-anak muda tapi anak kecil dan orang dewasa tak ketinggalan bahkan ada yang sekedar berpose dengan teleskop kemudian di jepret. Tak hanya mengamati, pengunjung begitu antusias bertanya tentang fenomena-fenomena angkasa bahkan ada yang khusus datang ke pantai Losari untuk bertanya dan meminta saran pada kami tentang teleskop, ia sudah begitu lama ingin membeli teleskop tapi takut salah dalam memilih.
Gambar saat observasi lainnya dapat di akses pada link berikut:
Full Moon in Ramadhan (12 Juli 2014)
Lebih dekat dari Purnama (10 Agustus 2014)
Kami meninggalkan lokasi hampir setengah 11 malam. Pengalaman hari ini mengajarkan kami bahwa ada begitu banyak orang diluar sana yang ingin belajar tapi masih terkendala masalah alat atau media pembelajaran, demikian juga dengan astronomi, saya bahkan menyaksikan sendiri saat seorang pemuda seperti tak ingin melepas matanya dari lensa meskipun sejak tadi temannya sudah memanggilnya.
Sebagai penutup, saya ingin menyajikan salah satu video menarik dan menakjubkan saat Bulan baru saja terbit. Video ini dibuat oleh Mark Gee di Australia pada tahun 2013. (Saran: akan lebih bagus menyaksikannya dengan tampilan full screen/layar penuh sehingga detail videonya terlihat)
Demikian postingan singkat berjudul "Lebih dekat dari purnama" semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk pembaca khususnya dalam upaya memberikan media bagi sebagian warga yang masih kekurangan padahal sangat ingin belajar.
artikelnya ilmiah dan butuh observasi mendalam nih kayanya ya kang.
BalasHapuskeren bingit kalau kita bisa menikmati purnama sedekat gambar diatas itu yea....siip kang
Bisa dinikmati kok kang tapi pakai teleskop. Kalau lihat langsung, bagusnya pas bulannya baru terbit kang soalnya ilusi bulan membuatnya terlihat lebih besar dibanding saat bulan itu berada diatas kepala :)
Hapuswah kang Hadi sudah duluan hadir nih kang hehehe
HapusKang Hadinya ambil start duluan mas makanya abses pertama :)
Hapuspengetahuan tingkat tinggi nih hehe,,,,pemikiran saya belum sampai kesitu,tapi sekarang sedikit sampai dech kayaknya hahaha...terimakaish gan sudah berbagi pengetahuan ...
BalasHapusSama-sama mas, sebenarnya Astronomi tidak rumit kok. Sedikit-sedikit aja dulu mas, biar lebih paham dulu dasar-dasarnya :)
Hapussetidaknya saya bisa belajar setelahnya membaca disini. bagus mas, buat di jadikan informasi pengetahuan umum. bisa di baca buat kalangan mana aja heheee
BalasHapusMakasih mas. Saya akan usahakan agar pembahasannya benar-benar mudah untuk dicerna :)
HapusSalam kenal juga mas, makasih untuk kunjungannya :)
BalasHapusMasya Allah.. Bagus banget ya Bang, bulannya.. :D Gede gitu.. Hati pun terasa adem.. Heheh..
BalasHapusSudah liat yang video gak beb? Itu keren juga, semoga suatu saat saya bisa buat juga :)
HapusSeru!
BalasHapusMau ah kapan2 ngadain yang beginian juga
Itu video karya nya siapa bang?
kerennn
Ia mas, seru tuh bisa berbagi bersama masyarakat. Apalagi Oktober nanti ada Hari Astronomi yang akan diperingati serentak oleh Pecinta Astronomi di seluruh dunia.
HapusTentang videonya, itu karyanya Mark Gee mas, ada kok di keterangan di atas :)
I always interested in astronomy. Semakin menyadari keagungan sang pencipta. Terus berbagi ya. TFS
BalasHapusIa mbak, Astronomi mengajarkan banyak hal pada kita betapa luasnya alam semesta ini. Bahkan bumi hanya setitik kecil dibanding semesta ini :)
Hapusbulan purnama selalu menjadi pemandangan yang indah apalagi kalau dinikmati dari atas gedung
BalasHapusBetul mbak, tapi gak harus di atas gedung kok, asal lokasi saat mengamat bagus, entah itu di atas gedung atau pinggir pantai akan selalu indah. Paling bagus itu tengah sawah mbak, soalnya pandangannya luas :)
Hapussaya sempat menikmati super moon dengan istri dan anak saya, tapi dengan mata telanjang. seandainya bisa lihat pake teleskop pasti lebih menyenangkan :)
BalasHapusCoba kang Ucup hubungi komunitas Astronom terdekat, biasanya mereka "welcome" kok dengan warga yang ingin ikut berpartisipasi soalnya umumnya komunitas Astronom itu tujuannya mengenalkan astronomi :)
HapusKali aja bisa ikut purnama 9 Oktober nanti, beda2 dikitlah dengan supermoon kemarin
kalau di film2 supermoon identik dengan srigala jadi2an hehehe. maaf baru bisa bw lagi
BalasHapusItu sih di film-film mbak, apalagi yang tayang sekarang kan film serigala dan vampire itu :D
HapusKalau masalah bw, tidak apa2 mbak, saya juga jarang aktif akhir-akhir ini :)
Kata ibu saya..sy kebetulan lahir pada saat bulan purnama ini :)
BalasHapusMomentnya bagus dong mas :)
HapusMav mas.. kalo bisa like fb nya di taro di sedebar atau di tp lain aja..soale sedikit ganggu saat ngetik ngomen.. dan nutupin space nya.. coba mas pratinjau lagi via hp atau tablet deh
BalasHapusLike fb yang mana nih mas? yang icon share + like atau yang rekomendasi facebook? Kalau buka di hp (standar) otomatis beralih ke Tampilan Mobile kok mas. Tapi belum pernah tes pake tablet ternyata malah ganggu.
BalasHapusMakasih untuk infonya mas, saya usahakan cari tab dulu untuk lihat tampilannya.
indah bgt bulan purnamanya, kapan saya bisa pergi ke bulan? hahahahaha
BalasHapusNunggu teknologi semakin canggih mba. Kalau udah canggih, entar ke bulan itu kayak nunggu angkot aja mba :)
Hapusartikel yang bermanfaat,,hebat bisa mengamati bulan purnama secara langsung..good job :)
BalasHapusTerima kasih. semua orang dapat mengamati bulan secara langsung kok :)
Hapus