Pertanyaan Seorang Kakek

Alhamdulillah, akhirnya bisa posting kembali setelah sekian lama tidak posting. Untuk mengobati kerinduan para pembaca, kali ini akan kupersembahkan sebuah kisah yang menurutku mengharukan. Kisah yang aku tulis ini terinspirasi dari sebuah video yang di upload di youtube.
Inilah kisahnya.
Langit sore terlihat sangat cerah, awan bergelombang terlihat disisi langit sebelah timur. Angin berhembus dengan perlahan menyegarkan tubuh yang sejak tadi berkeringat. Seorang lelaki tua terlihat berjalan di bawah langit sore, di tangannya tergenggam sebungkus roti yang baru saja di belinya di pedagang roti yang berada di seberang rumahnya.
Dengan berjalan perlahan, lelaki paruh baya itu melangkah masuk kedalam rumahnya. Dengan perasaan yang sangat bahagia, ia pun bergegas masuk ke kamar anaknya.
“Istirahat dulu nak, nih ayah beliin roti untuk kamu” ucap lelaki paruh baya itu. Pemuda yang di ajaknya bicara tidak menanggapi, ia masih asyik duduk di depan layar komputer sambil terus membiarkan tangannya menari di atas keybord.
“Nak, makan dulu yah rotinya” Lelaki tua tersebut memelas namun pemuda tersebut tetap tidak merespon. Dengan perlahan, lelaki tua itu pun bangkit dan mendekati anaknya lalu menyodorkan roti tersebut.
Pemuda tersebut tidak mengatakan apa-apa. Ia langsung mengambil roti tersebut dan memakannya dengan lahap dan kembali melanjutkan aktifitasnya.
“Apa ini nak?” tanya lelaki tua itu sambil menunjuk sebuah flashdisk yang tergeletak di meja.
“Itu flashdisk ayah” jawab pemuda tersebut seakan tak peduli.
“Apa nak? Pelastis?” tanya sang ayah, memastikan.
“Bukan pelastis ayah tapi flashdisk” jawabnya mulai kesal. Lelaki tua tersebut terdiam.
Tak lama kemudian, pemuda itu memasang flashdisk tadi. Cahaya berwarna biru pun terlihat berkedip membuat lelaki tua itu kembali penasaran.
“Apa itu nak?” tanya lelaki tersebut menunjuk cahaya berkedip tersebut.
“Ayah! Sudah berapa kali aku harus mengatakannya. Itu flashdisk, FLASH... DISK...!” bentak pemuda tersebut.
Lelaki tua itu tertunduk lesu, hatinya terasa sangat hancur, sorot matanya pun tak mampu lagi menyembunyikan tetesan bening yang perlahan membasahi pipinya yang mulai berkeriput itu. Dengan tubuh yang bergetar, ia memaksa untuk melangkah meninggalkan ruangan itu.
Sesaat ruangan itu terasa sepi, pemuda tersebut menatap tubuh lelaki tua yang meninggalkan kamarnya. Seseorang yang selama ini ia panggil “Ayah” dalam hidupnya baru saja ia bentak dengan keras.
Tak lama setelah itu, lelaki tua itu kembali membawa sebuah buku catatan, dan memperlihatkan sebuah catatan dalam buku tersebut.
13 Juni 1996... Jagoan kecilku kini bertambah dewasa, hari ini dia ingin ikut denganku ke kantor. Ia sangat tertarik ketika melihatku bekerja menggunakan komputer. Ia selalu bertanya padaku “Apa itu ayah?” aku pun menjawabnya “Itu komputer, anakku”. Tidak lama kemudian, ia kembali bertanya hal yang sama. Jika dihitung-hitung, ia bertanya hal yang sama sebanyak 15 kali. Dan aku menjawab 15 pertanyaan itu sambil memeluknya dan berkata “Itu komputer, anakku”.Semoga suatu saat jagoan kecilku ini bisa lebih sukses dari bapaknya. Ayah sayang padamu nak...
Demikian sebuah kisah sederhana betapa besarnya pengorbanan orang tua namun terkadang kita sebagai seorang anak cenderung melupakan jasa-jasa tersebut.
.: Baca Artikel Lainnya :.
Sumber gambar: jumatwage.wordpress.com
gilaa ini postingan menyentuh banget ,emang terkadang manusia sering melupakan jasa ibu bapaknya,semoga yang baca ini dapet hidayah aminn
BalasHapusMakasih sobat untuk pujiannya... aku juga berharap seperti itu, karena seperti apa pun orang tua, dia adalah pejuang yang telah memberikan hidupnya untuk kita...
Hapusmengharukan... sebaiknya dan sebisa mungkin kita menjawab pertanyaan orang tua tidak terlalu keras, yang bisa membuat hatinya seolah dibentak dan kecewa...
BalasHapusBahkan mengatakan perkataan "Ahh" pada orang tua adalah dosa yang besar
Hapusperlu ingat kpd pemuda itu, dia akan menjadi tua juga nanti
BalasHapusSepertinya pemuda itu harus membaca postinganku yang ini http://www.biluping.com/2011/01/kisah-sang-kakek.html agar ia sadar dengan kesalahan yang telah ia perbuat
Hapushiks hiks.. saya kadang suka gitu sama ortu.. maaf yah ma..pa..
BalasHapusMasih ada waktu untuk memperbaikinya sobat...
Hapusssbhanallah, kok jadi sedih bacanya.. :(
BalasHapusMemang seharusnya sedih sobat soalnya kisahnya menyedihkan...
HapusSeperti sebuah kisah yang terulang ya sob. Kalau dulu anaknya bertanya, tapi masih komputer, sekarang ayahnya bertanya setelah adanya falshdisk.
BalasHapusrencananya sih mau pakai disket dan flashdisk tapi kalau di pikir2, disket tidak memiliki banyak daya tarik untuk seorang anak jika di bandingkan dengan komputer...
Hapusmksih yah kunjungannya
PatUt di copy dalam hati nich cerita. .kunjungan pertama sobAt. Salam kenal ya.
BalasHapusSelamat datang yah di Rumah Persahabatanku... aku juga punya kisah lain loh yang bisa memberikan pelajaran juga loh. ini kisahnya Kisah Sang Kakek
Hapusmantapp postingannya :D .
BalasHapusMksih atas pujiannya... makasih atas kunjungannya
Hapusoke masama sob :D
HapusTampol aja kepala anaknya tuh...
BalasHapusNgelinjak ama orang tua...
sukses follow nih gan..
Hapusfollback yao...
Makasih yah udah di follow...follow baliknya juga udah sukses...
Hapuswah saya pernah liat fidionya gan. tapi ceritanya tentang burung, jadi seorang kake tua menanyakan pada anakanya apa itu.. burung, sampe 3x dan akhirnya anaknya marah. ya spersis sperti ini, akhirnya di tunjukan catatannya..
BalasHapussungguh mengharukan
Itu video yang aku maksud sobat....cuma gambar burungnya di rekayasa
Hapuswah intinya kasih sayang orang tua memang tidak da batasnya ya gan.
BalasHapusia dong sobat, kasih sayang orang tua itu tak akan pernah ada batasnya sampai kapan pun
Hapusorang tua temen dan sahabatyang paling mengerti kita di dunia ini..
BalasHapusijin folow gan..foback yah
udah di follow kok, tenang aja yah
Hapusreally touching.. bener yah, kadang kiuta lupa dengan apa yang sudah orang tua berikan pada kita..
BalasHapustapi emang jasa ortu nggak akan bisa terbalas deeh
Sebagai anak, kita hanya bisa memberikan sebutir pasir dari segunung kasih sayang yang mereka berikan
HapusMlm sobat. Kembali aBsen malam sob. Apakah saya boleh minta follbAck sob. Thankz
BalasHapusudah di follow balik teman... makasih untuk absen malamnya yah
Hapusjadi kangen bapak :(
BalasHapusMemang bapaknya kemana teman?
HapusHallo mas Fadly apa kabar? :)
BalasHapusYups saya juga pernah melihat video itu dan pernah juga saya buat sebagai bahan postingan DISINI
sangat menyentuh... semoga kita bisa menjadi anak-anak yang berbakti bagi orang tua kita ya Mas
Amin... kita semua berharap seperti itu, menjadi seorang pribadi yang bisa menghargai orang tua
HapusI LIKE IT......
BalasHapusmenyentu banget postinganx...
aku jdi terharu.....
mudh2an orng yg sudh membaca postingn ini ingat akn jasa2 arng tuax....
Makasih yah untuk kunjungannya... kok gak sebutin nama?padahal kan banyak teman-teman pembaca yang mau tahu...
Hapuskadang kala kita tak sadar telah membuat hati orang tua terluka. tiada yaang mengalahkan kasih sayang orang tua kepada Anaknya.
BalasHapusSampai kapan pun kasih sayang orang tua tidak akan pernah terganti yah...
Hapuskunjungan gan .,.
BalasHapusbagi" motivasi
Saat kamu menemui batu sandungan janganlah kamu ptus asa,
karena semua itu pasti akan ada solusinya.,.
si tunggu kunjungan baliknya gan.,
nice share kk
BalasHapusair mtaq mmbasahi Pi",,,,dan tak bisa berkata" ap,,,,!
BalasHapusKenapa kayak gitu de?
Hapus