Karena melangkah itu tidak sulit
Assalamu alaikum sahabat blogger, sesuai judul hari ini saya akan bahas sedikit tentang melangkah tapi sebelumnya maaf kalau judulnya terasa gimana gitu, bukannya menganggap remeh aktifitas melangkah tapi silahkan baca sampai akhir tulisan ini agar tidak salah persepsi.
Aktivitas melangkah merupakan salah satu aktivitas rutin saya (dan mungkin juga kalian) mulai ketika saya bisa berjalan (waktu masih kecil dan imut-imut itu loh). Bahkan katanya ketika di masa awal saya bisa berjalan, saya harus jatuh bangun yang kadang dipenuhi tangisan (karena terjatuh) sebelum akhirnya mendapatkan sebuah langkah-langkah yang mantap dan sejak saat itulah bumi menjadi saksi bahwa seorang Fadly Indrawijaya akhirnya bisa berjalan. Meskipun saya tidak ingat atau mungkin tidak mengerti bagaimana ekspresi orang-orang sekitarku saat itu tapi saya yakin mereka pasti senang di moment tersebut.
Aktivitas melangkah merupakan salah satu aktivitas rutin saya (dan mungkin juga kalian) mulai ketika saya bisa berjalan (waktu masih kecil dan imut-imut itu loh). Bahkan katanya ketika di masa awal saya bisa berjalan, saya harus jatuh bangun yang kadang dipenuhi tangisan (karena terjatuh) sebelum akhirnya mendapatkan sebuah langkah-langkah yang mantap dan sejak saat itulah bumi menjadi saksi bahwa seorang Fadly Indrawijaya akhirnya bisa berjalan. Meskipun saya tidak ingat atau mungkin tidak mengerti bagaimana ekspresi orang-orang sekitarku saat itu tapi saya yakin mereka pasti senang di moment tersebut.
Waktu terus berputar dan saya semakin dekat dengan aktifitas yang satu ini, maklum saja sejak duduk di sekolah dasar, jarak rumah dan sekolahku bisa dikatakan agak jauh apalagi untuk anak seusiaku *yang saat itu masih unyu-unyu juga :) Disinilah bakat melangkahku terlatih secara otodidak dan alami, saya mulai mengikuti gerak jalan 17 Agustusan, ikut gerak jalan santai, gerak jalan cepat pokoknya apa aja yang bisa membuat saya melangkah lebih jauh.
Tamat SMA, saya pindah ke Makassar melanjutkan kuliah, tingkat polusi yang tinggi belum lagi kondisi udara yang terik membuat saya harus berpikir 2 kali sebelum memutuskan melangkah lebih jauh di daerah ini, kendaraan umum hampir menjangkau setiap lorong hingga sebenarnya tak ada alasan untuk melangkah tapi miris juga rasanya ketika melihat beberapa orang yang harus menggunakan angkutan umum meskipun jarak yang ia tempuh sangat dekat (menurutku). Kalau membawa banyak barang sih tidak masalah tapi untuk jarak yang hanya beberapa ratus meter dan tanpa barang bawaan rasanya itu terlalu boros. Saya juga pernah tanpa sengaja mendengar percakapan 2 orang gadis yang memilih naik angkutan umum karena katanya gengsi berjalan. Dalam hati saya sempat kaget, apakah berjalan itu sudah menjadi aktifitas orang “tempo dulu” sampai-sampai mereka harus gengsi berjalan?
Melangkah itu hemat
Diluar dari itu semua, saya tetap memilih melangkah (untuk jarak yang wajar tentunya) dibandingkan menggunakan angkutan umum, saya harus berpikir 2 kali mengeluarkan beberapa lembar uang ribuan untuk jarak yang begitu dekat, toh saya diberikan sepasang kaki yang masih kuat untuk kugunakan. Terlebih lagi, untuk apa menghabiskan uang untuk menggunakan angkutan umum hanya karena gengsi berjalan? Untuk apa menghabiskan beberapa lembar rupiah hanya untuk beberapa jarak yang seharusnya masih bisa ditanggung oleh sepasang kaki yang kita miliki?
Melangkah itu sehat
Ya, melangkah itu sehat. Melangkah membuat kita berkeringat dan melatih seluruh tubuh untuk bergerak. Bahkan salah satu iklan di TV mengatakan bahwa jika ingin jantung sehat, perbanyak melangkah kalau bisa 10.000 ribu langkah perhari, ini bukan hanya iklan tapi ini merupakan hasil penelitian.
Catatan:
Saya sangat menganjurkan untuk melangkah dengan alasan hemat dan sehat tapi sebelum memutuskan untuk melangkah perhatikan juga kondisi diri sendiri dan juga lingkungan disekitar, jika melangkah malah membahayakan pribadi contohnya lagi sakit atau daerah yang dilewati sunyi dan rawan kejahatan, saya menyarankan menggunakan angkutan umum saja demi keamanan.
Akhir kata, mari kita melangkah, mengayunkan kaki kanan dan kiri secara bergantian dengan santai, merasakan pijakan kaki diatas bumi, merasakan jarak tujuan kita yang perlahan mendekat karena melangkah itu tidak sulit. Memilih berjalan dibanding mengeluarkan uang ketika jarak tempuh dekat merupakan tindakan yang irit dan bukan pelit :)
Tulisan ini diikutsertakan pada Giveaway Irit tapi Bukan Pelit yang diadakan oleh Kakaakin
Sumber gambar:
Jejak langkah - xpresikata.wordpress.com
Menabung - koebiz.blogspot.com
Sumber gambar:
Jejak langkah - xpresikata.wordpress.com
Menabung - koebiz.blogspot.com
Saya pernah mendengar ada program 1000 langkah bersama salah satu produk SUSU. Hmmm memang kampanye melangkah atau berjalan kaki kalau b0leh saya bilang. Ini program sehat murah meriah dan harus didukung oleh semua pihak. Saya sendiri sering menggunakan tangga untuk ke ruangan saya begitupula sebaliknya. Menghindari LIFT
BalasHapusMelangkah itu memang sehat kang, selain menggerakkan badan juga bisa mengeluarkan keringat. Untuk masalah naik tangga, kita Sama kang Asep, saya juga naik tangga ke ruangan kerja saya di lantai 8 (karena lift belum dipasang) :)
HapusLangkah pertama dari usaha, semangat bangkit ketika jatuh. Langkah kedua dari kemudahan, memuji syukur nikmat yang ada.
BalasHapusSemangat melangkah karena langkah itu tidak sulit.
Makasih untuk motivasinya mbak :)
Hapusmelangkah itu hemåt,, jadi kalo ngga punya ongkos, banyak2 melangkah aja yak oom :D
BalasHapusHemat dan sehat mas, terus murah meriah :D
Hapusseperti Pak Dahlan Iskan dong, hobinya berjalan cepat...
BalasHapuswaktu masih kerja, saya sering P-P (pulang aja atau perginya aja) jalan kaki...berangkat bareng Bapak, pulang jalan kaki, karena jam kerja kami yang berbeda. Jarak rumah-tempat kerja sekitar 45 menit jalan kaki (berapa ya, sekitar 2 atau 3 km mungkin). yang saya rasakan, badan lebih ringan dan prima...sekarang setelah jadi emak-emak, kesana kemari lebih sering naik motor...nyoba sesekali jalan ke kedai (yang jaraknya 15 menit jalan kaki) aja udah ngos-ngosan...
itu karena tidak pernah dibiasain lagi mbak jadi untuk jarak dekat jadi ngos-ngosan, beda kalau dibiasain... makasih untuk kunjugannya mbak :)
Hapusmelangkah memang irit,gratis juga ya hehehe...sukses GAnya
BalasHapusMakasih doanya, ingat melangkah juga menyehatkan :)
Hapushemat plus sehat....dl aku mls sekali klo kmn2 hrs jln...tp skrg stlh merasakan manfaatnya jln kaki jd kmn2 klo dkt lbh senang jln...Sukses GAnya ya...aku jg ikutan GA ini lo...hehe..
BalasHapusManfaatnya banyak sekali mbak :)
HapusSemoga sukses GAnya yah mbak.
Di Bandung, trotoarnya buruk sekali, sangat merusak sepatu, jadi tidak enak dipakai jalan kaki.
BalasHapusDi Surabaya, trotoarnya bagus-bagus, tapi banyak daerah yang tidak ditanami pohon, padahal hawanya sangat panas. Jadi berjalan kaki di situ pun masih kurang nyaman.
Melangkah itu tidak selalu mudah.
Diakalin aja mbak biar bisa :)
HapusContohnya di Surabaya karena panas jadi sekali2 jalan2nya waktu malam
Terus kalau di Bandung yang trotoarnya buruk, mungkin bisa mencari tipe sepatu yang bantalannya untuk medan berat :)
melangkah memang irit dan sehat. manusia skrg banyaknya ingin praktis dan cepat, sehingga sering melupakan melangkah :)
BalasHapusKalau melangkah iu irit dan sehat, kenapa masih banyak yang lebih memilih menggunakan angkutan umum untuk jarak yang dekat yah mbak?
Hapusyang jelas bikin sehat ...
BalasHapusbetul sekali mas, jalan kaki itu bisa bikin sehat :)
Hapusiya sih bner.. slain itu dengan melangkah kita mensyukuri kaki yang telah diciptakan oleh allah kepada kita,
BalasHapusnah tuh sudah tau mas, jadi harus banyak2 bersyukur dengan semuanya :)
Hapusyang penting jangan salah melangkah aja ya sob :)
BalasHapusIya dong mas, biarpun melangkah itu sehat dan hemat kalau salah melangkah terus masuk kanal kan bikin repot juga #ehhh :)
Hapus*salah melangkah ada 2 macam yah, salah melangkah ke jalan yang benar dan salah melangkah terus jatuh di kanal :)
selain sehat juga bisa mencegah penyakit2 ya. Good luck ya di GAnya Kaakin
BalasHapusMakasih untuk kunjungannya mbak, banyak berjalan juga bisa membuat kita lebih tau daerah yang kita lewati... Makasih doanya mbak :)
HapusBetul sekali, jalan kaki itu bikin sehat ya, aku juga sekali jalan kaki apalagi kalau jalan-jalan nya di mall hehehe, kan olahraga juga itu, sukses GA ya..
BalasHapusKalau jalan-jalan di mall, selain kakinya sehat, matanya juga sehat mbak soalnya sekalian cuci mata :) tapi hati2 sama dompet yang menipis :)
HapusWaaa, kalau melangkah (jalan kaki) sampai kantor, bisa-bisa telat terus tiap hari, Mas. Naik motor aja setengah jam, hehehe...
BalasHapusbisa tuh mas, asal berangkatnya lebih pagi lagi :)
Hapusmelangkah memang simple bos, tidak perlu starter, hehehe...
BalasHapusIa mas, gak perlu starter, langsung tancap gas :)
HapusSemenjak punya sepeda motor, aku jadi sangat jarang berjalan kaki. Lebih karena rasa malas sih.<--jangan ditiru. Padahal waktu masih sekolah, kuliah, gak masalah jalan kaki. :(
BalasHapusTerima kasih sudah ikuan GA Irit tapi Bukan Pelit. Sudah tercatat sebagai peserta :)
yuk jalan kaki biar sehat :)
BalasHapusaaah fadly, aku juga lebih suka jalan kemana2, dan.. impianku alangkah indahnya jika suatu hari nanti pejalan kaki di jakarta memiliki jalan trotoar yang nyaman dan aman.. amiin...
BalasHapusgood luck kontesnya Fadly.. :-)
Wah, saya mulai dari SD sampai kuliah, rasa2nya melangkah terus :D
BalasHapusJarak antara rumah-sekolah dan kos-kampus, gag pernah lebih dari 1 km. Hemat bensin juga, sih :D
Hahaha.... Dulu pernah nemu juga orang yang naik angkot, padahal jaraknya dekat gitu... Ckckck.... Malas amat jalan dah... -_-
BalasHapusAku juga udah biasa jalan kaki. Jarak rumah-sekolah itu 1 km lebih, aku tempuh jalan kaki..
Terima kasih sudah berbagi di giveaway irit tapi bukan pelit :)
BalasHapusSalam,
@apikecil
Kalau jalan-jalan di mall, selain kakinya sehat, matanya juga sehat mbak soalnya sekalian cuci mata :)
BalasHapus