Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lilin ulang tahun

Lilin ulang tahun
Lilin Ulang Tahun | Kumpulanfotogratis.com
Lilin itu berbaris dengan rapi di atas sebuah martabak tang tersaji diasat meja. Ini pertama kalinya emak menyiapkan lilin untuk ulang tahun anaknya yang sekarang genap 17 tahun, selama ini ia hanya memasak sayur kangkung kesukaan anaknya ketika berulang tahun.

Rani, gadis yang hari ini genap berusia 17 tahun itu baru saja terbangun dari tidur malamnya, ia memang terbiasa bangun tengah malam untuk shalat malam namun ia mendapati seisi rumah gelap gulita kecuali daerah dapur yang terlihat bersinar, perlahan-lahan ia meraba dinding dan menuju dapur, disana emak dan bapak sudah berdiri disisi meja.
“Ada apa mak, apakah sedang pemadaman listrik?” emak yang ditanya hanya terdiam, Rani segera berlari ke jendela mengamati rumah-rumah tetangga namun disana cahaya lampu terlihat bersinar dengan terang.

“Apa bapak telat bayar listrik sehingga lampunya dipadamkan?” Rani membatin dalam hati. Ia kembali ke meja makan, duduk memperhatikan lilin yang ternyata menyinari potongan-potongan martabak, disana ada semangkuk sayur kangkung juga dan Rani baru menyadari bahwa hari ini adalah ulang tahunnya.

“Bapak dan emak cuma bisa berikan kejutan seperti ini nak” ucap Bapak yang sejak tadi terdiam. Rani langsung berlari memeluk kedua orang tuanya.

“Jadi bapak sengaja padamkan lampunya yah?” Bapak hanya tersenyum mendengar jawaban itu.

“Bukan bapak yang matiin lampunya kok nak tapi PLN yang sengaja matiin listriknya untuk anak bapak yang lagi ultah ini” Bapak kembali tersenyum sambil mengusap rambut Rani yang agak berantakan karena baru bangun tidur, Rani terdiam mendengar jawaban bapaknya. Bapak memang selalu tersenyum dan mengatakan hal positif untuk setiap masalah yang terjadi, ia sifat yang tak pernah lepas dari kepribadian bapak.

“Maaf nak, bapak dan emak belum sanggup untuk bayar tunggakan listriknya jadi listiknya diputusin dulu” Emak langsung menjawab untuk mengobati rasa bingung Rani.

“Kok malah bahas listrik, buruan lilinnya ditiup” Bapak langsung menyela pembicaraan sebelum Rani merespon lebih jauh.

“Nanti aka deh pa, kayaknya kita makan dulu deh baru tiup lilinnya”. (fi )

***

Sepenggal kisah diatas menceritakan tentang sebuah keluarga yang bahagia meskipun secara finansial mereka kekurangan, juga menceritakan tentang seorang bapak yang selalu berpikir positif dan tersenyum dengan kondisi yang ia hadapi dan terakhir tentang pertambahan usia. Berbicara tentang usia, apa defenisi usia menurut sahabat-sahabat biluping? Usia menurutku adalah sebuah pengingat untuk seseorang. Usia bukanlah penentu masa aktif seseorang didunia soalnya banyak orang yang dikategorikan lanjut usia tapi masih terlihat berjalan-jalan bersama anak dan cucunya dan sebaliknya, ada beberapa orang yang lebih dulu dipanggil oleh Allah SWT diusianya yang masih sangat muda. Sekali lagi, usia menurutku hanyalah sebuah pengingat untuk seseorang –pengingat tentang berapa lama waktu yang telah ia habiskan didunia untuk mencari bekal untuk akhirat, pengingat “Apakah pahala yang dikumpulkan kian bertambah seiring pertambahan usia atau justru kian memberatkan dosa”.

Marilah kita merenungi perjalanan hidup kita masing-masing, kita diberikan umur yag panjang bukan berarti diberikan kebebasan yang lebih banyak untuk menikmati dunia tapi kita diberikan lebih banyak kesempatan untuk mengumpulkan pundi-pundi amal yang akan ditimbang di hari kiamat kelak. Beruntunglah jika kita termasuk dalam golongan yang memanfaatkan umur dengan sebaik-baiknya.

Kayaknya celotehanku kepajangan yah sobat blogger? Kalau gitu postingannya sampai disini dulu yah. Maaf kalau kisah diatas biasa-biasa aja soalnya aku baru belajar juga nulis-nulis juga :)

10 komentar untuk "Lilin ulang tahun"

  1. Happy brthdy rani
    ditunggu makan-makannya.xiix

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itukan fiksi mas, jadi makan2nya entar di undang di dunia fiksi juga yah :)

      Hapus
  2. semoga berkah usianya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih mas, tapi ngomong2 kisah diatas bukan fakta loh tapi cuma cerpen :)

      Hapus
  3. ini blog atau web ya?, apapun itu keren deh..., cukup filosfofis juga.. hehehe

    setelah membaca postingan ini,
    berarti kesedehanaan pun melahirkan kebahagiaan, meski bahagia pun begitu sederhana dalam gambaran manusia (konsepnya), namun setelah merasakannya maka sederhana itu pun menjadi SANGAT LUAR BIASA.... BENAR2 LUAR BIASA..

    salam lilin...:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini blog kok mas tapi kebetulan lagi pake domain :)
      Filosofinya kenapa?

      Bahagia itu memang sederhana kok mas, cuma manusia aja yang kadang menentukan batasan bahagianya

      Hapus
  4. jika yang beriman pasti akan ingat selalu jika semakin tua, tapi bagi yang kurang dengan ultah seperti itu akan teringat usia yang bertambah ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mas, ia akan selalu ingat bahwa nyawa itu hanya titipan dan sewaktu-waktu akan diambil :)

      Hapus
  5. Udah ada update ttg pengumuman GA-nya, Fad! Sila diintip yah! ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah lebih dari satu tahun saya tidak baca postingan ini jadi baru liat komentarnya mba. Selamat untuk pemenangnya yah mba. Ngomong2 blognya udah tidak aktif? :)

      Hapus

Kami menghargai setiap tanggapan pembaca.
Kami akan berusaha merespon tanggapan tersebut secepatnya, اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ

Catatan
1. Jangan SPAM yah....
2. Tidak menggunakan link hidup
3. Silahkan berkomentar dengan sopan