Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aku juga punya Kartini !

Kartini
Kartini | id.wikipedia.org
Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu ketiga.

Ayo… siapa yang masih ingat dengan lagu Ibu Kartini? Lagu yang sering kudengar ketika masih kecil justru tak pernah kudengar saat peringatan hari kartini 21 April lalu. Semoga saja lagu itu tidak menjadi diam yang akhirnya hilang. Sebagai pengingat, mari bersama-sama mengingat lalu itu lagi *Naik ke panggung siap-siap bernyanyi :)

Ibu kita Kartini
Putri sejati
Putri Indonesia
Harum namanya
Ibu kita Kartini
Pendekar bangsa
Pendekar kaumnya
Untuk merdeka

Wahai ibu kita Kartini
Putri yang mulia
Sungguh besar cita-citanya
Bagi Indonesia

Ibu kita Kartini
Putri jauhari
Putri yang berjasa
Se Indonesia

Ibu kita Kartini
Putri yang suci
Putri yang merdeka
Cita-citanya

Wahai ibu kita Kartini
Putri yang mulia
Sungguh besar cita-citanya
Bagi Indonesia

Ibu kita Kartini
Pendekar bangsa
Pendeka kaum ibu
Se-Indonesia

Ibu kita Kartini
Penyuluh budi
Penyuluh bangsanya
Karena cintanya

Wahai ibu kita Kartini
Putri yang mulia
Sungguh besar cita-citanya
Bagi Indonesia

Hari Kartini memang telah berlalu, aku tak tahu apakah R.A. Kartini akan setuju ketika hari 21 April itu diperingati untuknya soalnya beliau saja menolak ketika gelar Raden Ajeng itu dilekatkan padanya. Terlepas dari masalah itu, jika memang hari Kartini menjadi moment untuk mengingatkan kita untuk menghargai wanita maka rasanya itu tak cukup jika hanya 1 hari saja.

Berbicara tentang Kartini tentunya tidak lepas dengan peran Kartini masa lalu dan masa kini. Kartini masa kini? Ya, ada begitu banyak sosok wanita yang menjadi inspirasi kita, merekalah Kartini masa kini. Lalu siapakah sosok wanita inspirasku tersebut?

Kartini itu Mamaku

Tak perlu ditanya lagi, sosok itulah yang selalu kupanggil “Mama”. Sosok yang lembut dan penuh kasih sayang namun juga tegas dan suka marah terutama dalam masalah belajarku. Waktu kecil aku memang sedikit bandel disuruh belajar, biasanya suka nonton tv ketika disuruh belajar apalagi pada waktu itu film-film silat semisal Misteri Gunung Berapi, Kera Sakti atau berbagai tayangan kartun malah muncul di jam-jam belajarku makanya mamaku akan marah ketika aku sibuk menonton dan malah lupa belajar tapi dampak positifnya itu bisa kurasakan sekarang, andai saat itu aku malas belajar entah jadi apa aku sekarang.

Kartini yang Pengertian

Kue Pelita
Kue Pelita | sajiansedap.com
Siapa bilang kalau hanya wanita hamil saja yang bisa ngidam, ingin makan sesuatu yang tidak ada disekitarnya? Ternyata cowok juga kadang seperti itu, aku salah satunya :) Aku yang menetap di Makassar untuk melanjutkan pendidikan tiba-tiba kangen dengan kue-kue tradisional. Meskipun saat ini ada begitu banyak kue-kue modern dengan rasa yang manis dan unik tapi entah kenapa lidahku lebih menyukai cita rasa kue tradisional, sehingga tak heran ketika saat itu (bulan ramadhan tahun lalu) tiba-tiba aku ingin makan kue Pelita. Kue Pelita itu warnanya hijau dan putih, kuenya lembut dan biasanya disajikan di dengan wadah berbentuk kotak yang terbuat dari daun pandan, entah di daerah kalian namanya apa. Setelah cerita tentang kue Pelita tadi, tak cukup beberapa hari mamaku langsung mengirimkan kue itu padaku. Demikian juga ketika tiba-tiba aku ingin makan doko-doko, aku sudah cari di beberapa penjual kue tapi tidak menemukannya jadi mamaku mengirimkannya juga.

Kartini yang kreatif

Masih berbicara tentang masalah makanan, mamaku hebat dalam hal ini. Masakan-masakannya sukses membuat lidah ini betah makan di rumah. Tak hanya masakan sehari, kue-kue buatannya juga enak. Mamaku bahkan tak ragu untuk mengkreasikan kue-kue buatannya sehingga ketika menjelang idul fitri atau idul adha, beberapa ibu-ibu akan memesan kue buatannya. Aku telah menulis tentang kue-kue ini di posting sebelumnya (Baca: Rumah sederhana).

Kayaknya tulisannya kepanjangan yah? Kalau gitu sampai sini dulu yah. Info tambahan, saat ini Kartiniku sedang sakit dan beberapa hari lagi akan menjalani operasi, semoga semuanya berjalan dengan lancar, minta dukungan doanya yah kawan-kawan :)

18 komentar untuk "Aku juga punya Kartini !"

  1. Semoga selalu sayang terus sama mamanya ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Harus dong mbak, namanya juga mama sendiri :)

      Hapus
  2. kita semua punya ibu atau mama, berarti kita semua memiliki kartini :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi Kartini tidak hanya ibu loh, sapa aja bisa jadi Kartini (kecuali cowok)

      Hapus
  3. Kartini saya adalah orang paling super di dunia versi saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju dengan pendapatnya soalnya kita semua memiliki versi terhebat masing-masing

      Hapus
  4. Terharu membacanya.... tetap jd anak shalih ya ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Harus dong kak, k2k juga pastinya kayak gitu :)

      Hapus
  5. semoga kartininya lekas sembuh ya bang :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih yah mbak untuk doanya :)

      Hapus
  6. aku punyanya karniti...
    itu nama ibuku :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga mama fadly segera diberikan kesembuhan ya...
      آمينَ.آمينَ.آمينَ... يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن

      Hapus
    2. @Rawins
      Ceritain dong mas, pasti ada kisah hebatnya juga mas

      @Anton
      Makasih mas untuk doanya :)

      Hapus
  7. Syafahalloh, smoga lekas sembuh dan operasinya sukses..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin mbak, makasih untuk doanya. Tunggu aja kabar berikutnya di postinganku berikutnya mbak :)

      Hapus
  8. Nama aslinya bukan Kartini kok kang, tapi beliau sama hebatnya dengan Kartini. Makasih untuk doanya kang :)

    BalasHapus
  9. Waduh asyik banget nih. Salam buat mamanya. Saya mau doko-doko, tolong kirimkan ke bandung!!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Daripada doko-dokonya yang dikirim kesana (gak menjamin apakah sampai dalam keadaan baik/tidak basi) gimana kalau sobat aja yang kesini?

      Hapus

Kami menghargai setiap tanggapan pembaca.
Kami akan berusaha merespon tanggapan tersebut secepatnya, اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ

Catatan
1. Jangan SPAM yah....
2. Tidak menggunakan link hidup
3. Silahkan berkomentar dengan sopan