Gadis Hujan
Kupandangi tetesan hujan yang turun dengan derasnya. Ada keindahan tersendiri ketika kulihat tetesan itu menghantam dedaunan dan kemudian memericik kesegala penjuru. Kadang kurasakan percikan itu mengenai tubuhku. Pandanganku teralihkan pada jalan setapak di depan rumahku, jalan itu mulai tergenang oleh air hujan yang mengguyur sejak siang tadi.
... kadang aku menganggap bahwa tetesan hujan yang mengalir ditubuhku menghapuskan seluruh masalah yang kualami
Pandanganku kembali teralihkan ketika kulihat seorang gadis berjalan dibawa hujan, tanpa sebuah payung. Ia terlihat bergembira, sambil sesekali ia mengusap wajahnya dengan kedua tangannya. Aku teringat beberapa tahun yang lalu, ketika masih kanak-kanak, aku sering bermain bersama teman-temanku dibawah hujan, bermain diantara lumpur persawahan, meskipun pada akhirnya harus mendapatkan cubitan dari ibuku ketika pulang bermain karena pakaianku sangat kotor. Sayang sekali... saat itu belum ada iklan Rinso yang mengatakan bahwa “berani kotor itu baik” sehingga aku tidak mempunyai dalih untuk membela diri.
Aku tersadar dari lamunanku, kulihat gadis itu sudah semakin menjauh. Kuberanikan mengambil payung kemudian mengejarnya. Suara hujan yang begitu deras nampaknya membuat gadis itu tidak sadar ketika aku sudah berjalan dibelakangnya kemudian memayunginya. Ia berhenti kemudian menoleh memandangku.
“Kenapa main hujan-hujanan? Entar sakit loh” Ucapku memulai pembicaraan.
“Tidak kok, aku sudah terbiasa seperti ini. Menurutku hujan itu indah” ucapnya menjawab pertanyaanku.
“Hujan itu juga romantis menurutku” ucapku menambahkan. Aku akhirnya menutup payungku dan memutuskan untuk hujan-hujanan. Gadis itu hanya tersenyum melihatku menutup payung.
“Kenapa kamu hujan-hujanan?” kini ia balik bertanya.
“Untuk menghapus masalah...” aku menghentikan kata-kataku. Ia menoleh sesaat, menunggu lanjutan dari kalimat yang ingin kuucapkan
“... kadang aku menganggap bahwa tetesan hujan yang mengalir ditubuhku menghapuskan seluruh masalah yang kualami” aku melanjutkan kalimatku
“Betul sekali” ia tersenyum sambil mengacungkan jempol pertanda setuju dengan ucapanku.
Kami terus berjalan dibawah hujan, membiarkan tubuh kami sama-sama basah oleh derasnya tetasan hujan yang tentunya dinikmati juga oleh tumbuhan yang merindukan air. Sayup-sayup suara katak kudengar dikejauhan seakan saling memanggil satu sama lain.
Hujan mulai sedikit mereda ketika gadis itu sampai pada akhir perjalanannya.
“Aku pamit dulu yah... makasih udah ditemenin hujan-hujanan. Itu rumahku” ia menunjuk sebuah rumah yang berdiri ditengah sawah. Tanpa menunggu jawabanku, ia sudah berberlari diantara pematang sawah sambil sesekali berbalik dan melambai padaku. Aku tersenyum melihatnya sambil sesekali kubalas lambaian tangannya. Setelah gadis itu hilang didepan sebuah pintu, aku kemudian memutar arah, ingin kembali pada zona nyamanku dimana teh hangat dan pisang goreng yang mungkin sudah tidak hangat lagi menungguku untuk menyantapnya.
***
Malam harinya, aku agak flu... belum lagi handphoneku rusak karena basah oleh hujan. Seharusnya aku menyediakan kantong plastik sebelum hujan agar aku bisa menyimpan handphoneku sebelum bermain hujan-hujanan.
Tak ada perkenalan.... tak ada nama.... aku hanya ingat bahwa ini kisah tentang gadis hujan.
Barru, 28 dan 29 Oktober 2012
main hujan2an itu romantis oops itu di film2 hehehe
BalasHapus@Lidya
BalasHapusTidak juga kok, namanya moment itu muncul kapan seja, termasuk saat hujan-hujanan ^._.^
berarti ini bukan fiksi?
BalasHapus@Iskandar Dzulkarnain
BalasHapusFiksi dong... cuma ada campuran dari emosi dan perasaan sang penulis dalam kisahnya :D
coba aja bukan fiksi
BalasHapuspasti lebih asyik :D
@Iskandar Dzulkarnain
BalasHapusDunia imajinasi memang selalu indah dengan kisah yang dirancang sesuai keinginan kita tapi dunia nyata lebih indah lagi dengan moment-moment yang tidak pernah ditebak sebelumnya
emang sih ... btw, kalo aku nombol reply kug ga bisa yah
BalasHapusada peringatan error dari blogger
@Iskandar Dzulkarnain
BalasHapusMakasih yah untuk laporannya, entar di cari sumber masalahnya dimana :)
Yang aku tahu, tiap hujan turun menghadirkan romansa romantis tersendiri :)
BalasHapus@Ririe Khayan
BalasHapusSetuju sekali... hujan selalu punya ceritanya sendiri ^._.^
@Iskandar Dzulkarnain
BalasHapus# Test Reply Comment #
Akhirnya errornya berhasil diselesaikan... Makasih untuk Iskandar Dzulkarnain untuk laporannya :)
@f4dLy :) sama2 :D
BalasHapus@Iskandar Dzulkarnain
BalasHapusKalau dapat error lagi, jangan bosan untuk mengabari yah :)
Hujan terkadang membawa ketentraman, tetapi bisa juga membawa ketakutan jika hujan deras dan tak kunjung reda.
BalasHapus@Halaman Putih
BalasHapusIa juga sih, terutama kalau hujan derasnya malam hari, kadang was-was juga di kosku soalnya kadang kebanjiran :)
gadis hujan..ach imajinasi yang sungguh luarbiasa..bisa muncul kala menikmati hujan yang membasahi bumi....its amazing story :)
BalasHapus@BlogS of Hariyanto
BalasHapusAmazing story yang hanya dialami oleh orang-orang yang terpilih...sayangnya penulisnya bukan orang terpilih itu :D
Menyentuh,,,salam sukses selalu
BalasHapushujan itu indah..
BalasHapushujan juga romantis..
kalo mnrtku kadang hujan juga menyimpan misteri.. Apapun itu, yg pasti hujan adalah anugerah dariNya :)
emang ya klo hujan itu enaknya makan pisang goreng sama teh anget manis
BalasHapusenakan dirumah minum kopi anget..
BalasHapusmet kenal sob
sayang amat, ud mengorbanin badan dan HP, eh yang ada tinggal cerita.. coba lain kali ya gan. heheheh Pis ah, cerita yang romantis. :D
BalasHapuscurah hujan, pernah temani aku menghabiskan waktu pertamaku dengannya. seseorang yang berarti bagiku :)
BalasHapus#sedikit curhat.
salam kenal yah sobat blogger
hujannn~
BalasHapussmoga nanti aku ngga takut hujan lagi :D
gadis hujan nyanyi: namaku cinta...
BalasHapuskenalkan, nama aku cinta #eeaa
@rahasia sukses
BalasHapusMenyentuh? makasih untuk pujiannya :)
@zasachi
Setuju sekali, hujan itu adalah sebuah anufrah dariNya ^._.^
@pengobatan darah tinggi
Ia nih... kalau hujan-hujan memang pasangannya dengan yang hangat-hangat :D
@TABUHGONG
Mat kenal juga... ^._.^
Ia nih, enakan juga di rumah selimutan sambil liatin hujan :)
@cerita anak kos
Lebih sayang lagi karena ternyata ceritanya cuma fiksi :D
@ahmad muazim abidin
Suitt... suittt.... Pasti saat itu suasananya indah yah mas...
Salam kenal juga yah mas :)
@jiah al jafara
Kok malah takut dengan hujan? Memang ada pengalaman buruk yah dengan hujan?
@Annesya
Salam kenal juga yah :)
BalasHapusI like this article,and i also recommend an article, this is an introduction icariin 50 article .
jadi siapakah gadis hujan itu. Apakah rumah yang di tengah sawah itu adalah kuburan? walah kok malah jadi cerita berhantu begini. ha ha.
BalasHapussalam kenal mas, tulisannya mengalir.
like
BalasHapusWah.. sudah lama sekali gadis hujan ini.. gimana kabarnya ya?
BalasHapusNice blog and article posting keep it up, thanks for sharing, please consider to visit my blog. https://codeflare.net
BalasHapus