Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gadis Hujan

Hujan
Hujan sore ini begitu deras, aku duduk santai diteras ditemani segelas teh hangat dan beberapa pisang goreng yang masih panas. Kubiarkan panasnya pisang goreng itu menghangatkan bibirku yang kedinginan ditambah dengan aliran teh hangat yang langsung meluncur dalam lambungku, memberikan kehangatan tersendiri dalam perutku.

Kupandangi tetesan hujan yang turun dengan derasnya. Ada keindahan tersendiri ketika kulihat tetesan itu menghantam dedaunan dan kemudian memericik kesegala penjuru. Kadang kurasakan percikan itu mengenai tubuhku. Pandanganku teralihkan pada jalan setapak di depan rumahku, jalan itu mulai tergenang oleh air hujan yang mengguyur sejak siang tadi.

... kadang aku menganggap bahwa tetesan hujan yang mengalir ditubuhku menghapuskan seluruh masalah yang kualami

Pandanganku kembali teralihkan ketika kulihat seorang gadis berjalan dibawa hujan, tanpa sebuah payung. Ia terlihat bergembira, sambil sesekali ia mengusap wajahnya dengan kedua tangannya. Aku teringat beberapa tahun yang lalu, ketika masih kanak-kanak, aku sering bermain bersama teman-temanku dibawah hujan, bermain diantara lumpur persawahan, meskipun pada akhirnya harus mendapatkan cubitan dari ibuku ketika pulang bermain karena pakaianku sangat kotor. Sayang sekali... saat itu belum ada iklan Rinso yang mengatakan bahwa “berani kotor itu baik” sehingga aku tidak mempunyai dalih untuk membela diri.

Aku tersadar dari lamunanku, kulihat gadis itu sudah semakin menjauh. Kuberanikan mengambil payung kemudian mengejarnya. Suara hujan yang begitu deras nampaknya membuat gadis itu tidak sadar ketika aku sudah berjalan dibelakangnya kemudian memayunginya. Ia berhenti kemudian menoleh memandangku.
“Kenapa main hujan-hujanan? Entar sakit loh” Ucapku memulai pembicaraan.
“Tidak kok, aku sudah terbiasa seperti ini. Menurutku hujan itu indah” ucapnya menjawab pertanyaanku.
“Hujan itu juga romantis menurutku” ucapku menambahkan. Aku akhirnya menutup payungku dan memutuskan untuk hujan-hujanan. Gadis itu hanya tersenyum melihatku menutup payung.
“Kenapa kamu hujan-hujanan?” kini ia balik bertanya.
“Untuk menghapus masalah...” aku menghentikan kata-kataku. Ia menoleh sesaat, menunggu lanjutan dari kalimat yang ingin kuucapkan
“... kadang aku menganggap bahwa tetesan hujan yang mengalir ditubuhku menghapuskan seluruh masalah yang kualami” aku melanjutkan kalimatku
“Betul sekali” ia tersenyum sambil mengacungkan jempol pertanda setuju dengan ucapanku.
Kami terus berjalan dibawah hujan, membiarkan tubuh kami sama-sama basah oleh derasnya tetasan hujan yang tentunya dinikmati juga oleh tumbuhan yang merindukan air. Sayup-sayup suara katak kudengar dikejauhan seakan saling memanggil satu sama lain.

Hujan mulai sedikit mereda ketika gadis itu sampai pada akhir perjalanannya.
“Aku pamit dulu yah... makasih udah ditemenin hujan-hujanan. Itu rumahku” ia menunjuk sebuah rumah yang berdiri ditengah sawah. Tanpa menunggu jawabanku, ia sudah berberlari diantara pematang sawah sambil sesekali berbalik dan melambai padaku. Aku tersenyum melihatnya sambil sesekali kubalas lambaian tangannya. Setelah gadis itu hilang didepan sebuah pintu, aku kemudian memutar arah, ingin kembali pada zona nyamanku dimana teh hangat dan pisang goreng yang mungkin sudah tidak hangat lagi menungguku untuk menyantapnya.

***

Malam harinya, aku agak flu... belum lagi handphoneku rusak karena basah oleh hujan. Seharusnya aku menyediakan kantong plastik sebelum hujan agar aku bisa menyimpan handphoneku sebelum bermain hujan-hujanan.

Tak ada perkenalan.... tak ada nama.... aku hanya ingat bahwa ini kisah tentang gadis hujan.

Barru, 28 dan 29 Oktober 2012

31 komentar untuk "Gadis Hujan"

  1. main hujan2an itu romantis oops itu di film2 hehehe

    BalasHapus
  2. @Lidya
    Tidak juga kok, namanya moment itu muncul kapan seja, termasuk saat hujan-hujanan ^._.^

    BalasHapus
  3. @Iskandar Dzulkarnain
    Fiksi dong... cuma ada campuran dari emosi dan perasaan sang penulis dalam kisahnya :D

    BalasHapus
  4. coba aja bukan fiksi
    pasti lebih asyik :D

    BalasHapus
  5. @Iskandar Dzulkarnain
    Dunia imajinasi memang selalu indah dengan kisah yang dirancang sesuai keinginan kita tapi dunia nyata lebih indah lagi dengan moment-moment yang tidak pernah ditebak sebelumnya

    BalasHapus
  6. emang sih ... btw, kalo aku nombol reply kug ga bisa yah
    ada peringatan error dari blogger

    BalasHapus
  7. @Iskandar Dzulkarnain
    Makasih yah untuk laporannya, entar di cari sumber masalahnya dimana :)

    BalasHapus
  8. Yang aku tahu, tiap hujan turun menghadirkan romansa romantis tersendiri :)

    BalasHapus
  9. @Ririe Khayan
    Setuju sekali... hujan selalu punya ceritanya sendiri ^._.^

    BalasHapus
  10. @Iskandar Dzulkarnain
    # Test Reply Comment #
    Akhirnya errornya berhasil diselesaikan... Makasih untuk Iskandar Dzulkarnain untuk laporannya :)

    BalasHapus
  11. @Iskandar Dzulkarnain
    Kalau dapat error lagi, jangan bosan untuk mengabari yah :)

    BalasHapus
  12. Hujan terkadang membawa ketentraman, tetapi bisa juga membawa ketakutan jika hujan deras dan tak kunjung reda.

    BalasHapus
  13. @Halaman Putih
    Ia juga sih, terutama kalau hujan derasnya malam hari, kadang was-was juga di kosku soalnya kadang kebanjiran :)

    BalasHapus
  14. gadis hujan..ach imajinasi yang sungguh luarbiasa..bisa muncul kala menikmati hujan yang membasahi bumi....its amazing story :)

    BalasHapus
  15. @BlogS of Hariyanto
    Amazing story yang hanya dialami oleh orang-orang yang terpilih...sayangnya penulisnya bukan orang terpilih itu :D

    BalasHapus
  16. Menyentuh,,,salam sukses selalu

    BalasHapus
  17. hujan itu indah..
    hujan juga romantis..
    kalo mnrtku kadang hujan juga menyimpan misteri.. Apapun itu, yg pasti hujan adalah anugerah dariNya :)

    BalasHapus
  18. emang ya klo hujan itu enaknya makan pisang goreng sama teh anget manis

    BalasHapus
  19. enakan dirumah minum kopi anget..
    met kenal sob

    BalasHapus
  20. sayang amat, ud mengorbanin badan dan HP, eh yang ada tinggal cerita.. coba lain kali ya gan. heheheh Pis ah, cerita yang romantis. :D

    BalasHapus
  21. curah hujan, pernah temani aku menghabiskan waktu pertamaku dengannya. seseorang yang berarti bagiku :)

    #sedikit curhat.
    salam kenal yah sobat blogger

    BalasHapus
  22. hujannn~
    smoga nanti aku ngga takut hujan lagi :D

    BalasHapus
  23. gadis hujan nyanyi: namaku cinta...

    kenalkan, nama aku cinta #eeaa

    BalasHapus
  24. @rahasia sukses
    Menyentuh? makasih untuk pujiannya :)

    @zasachi
    Setuju sekali, hujan itu adalah sebuah anufrah dariNya ^._.^

    @pengobatan darah tinggi
    Ia nih... kalau hujan-hujan memang pasangannya dengan yang hangat-hangat :D

    @TABUHGONG
    Mat kenal juga... ^._.^
    Ia nih, enakan juga di rumah selimutan sambil liatin hujan :)

    @cerita anak kos
    Lebih sayang lagi karena ternyata ceritanya cuma fiksi :D

    @ahmad muazim abidin
    Suitt... suittt.... Pasti saat itu suasananya indah yah mas...
    Salam kenal juga yah mas :)

    @jiah al jafara
    Kok malah takut dengan hujan? Memang ada pengalaman buruk yah dengan hujan?

    @Annesya
    Salam kenal juga yah :)

    BalasHapus

  25. I like this article,and i also recommend an article, this is an introduction icariin 50 article .

    BalasHapus
  26. jadi siapakah gadis hujan itu. Apakah rumah yang di tengah sawah itu adalah kuburan? walah kok malah jadi cerita berhantu begini. ha ha.

    salam kenal mas, tulisannya mengalir.

    BalasHapus
  27. Wah.. sudah lama sekali gadis hujan ini.. gimana kabarnya ya?

    BalasHapus
  28. Nice blog and article posting keep it up, thanks for sharing, please consider to visit my blog. https://codeflare.net

    BalasHapus

Kami menghargai setiap tanggapan pembaca.
Kami akan berusaha merespon tanggapan tersebut secepatnya, اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ

Catatan
1. Jangan SPAM yah....
2. Tidak menggunakan link hidup
3. Silahkan berkomentar dengan sopan