Harta karun diri sendiri
Harta karun, apa yang terbayang saat membaca kata itu? Apakah sebuah peti tua yang berisi harta entah itu perhiasan atau uang? atau kalian membayangkan harta karun itu sebuah benda yang ditemukan setelah sebelumnya harus menyelesaikan sebuah teka-teki atau mengikuti sebuah peta? Jika pikiran kalian seperti itu, maka bisa dipastikan kalau bayangan kita tentang harta karung itu sama tapi tahukah kalian kalau harta karun itu tidak selalu berwujud seperti yang aku sebutkan sebelumnya. Harta karun itu terkadang muncul di tengah-tengah kita namun kita tak pernah menyadarinya.
Siang itu, aku baru saja pulang dari magang di sebuah instansi pemerintah. Hari itu adalah hari keduaku magang di tempat itu. Karena jaraknya yang bisa dikatakan jauh, maka tiap harinya aku harus mengendarai angkutan kota (angkot) untuk sampai di tempat tersebut. Sebuah hal unik terjadi hari itu. Saat aku hendak pulang, aku baru tersadar kalau uang yang akan aku gunakan untuk membayar angkot ternyata kurang. Rasa bingung tiba-tiba mengusik pikiranku dan memaksa otakku berpikir keras mencari sebuah jalan keluar dari masalah itu.
Siang itu, aku baru saja pulang dari magang di sebuah instansi pemerintah. Hari itu adalah hari keduaku magang di tempat itu. Karena jaraknya yang bisa dikatakan jauh, maka tiap harinya aku harus mengendarai angkutan kota (angkot) untuk sampai di tempat tersebut. Sebuah hal unik terjadi hari itu. Saat aku hendak pulang, aku baru tersadar kalau uang yang akan aku gunakan untuk membayar angkot ternyata kurang. Rasa bingung tiba-tiba mengusik pikiranku dan memaksa otakku berpikir keras mencari sebuah jalan keluar dari masalah itu.
“Aku tidak mungkin pinjam uang di tempatku magang” ucapku pada diri sendiri sesaat setelah sang otak memberikan sebuah solusi. Aku kembali berpikir dan saat itu kusadari bahwa otak kembali memberikan sebuah solusi.
“Aku tidak mungkin jalan kaki panas-panas seperti ini” ucapku kemudian setelah otak memberikanku sebuah solusi kembali. Akhirnya aku memutuskan untuk meminta kerendahan hati sang sopir,
“Siapa tahu saja dia mengijinkanku ikut meskipun uangku tidak cukup” ucapku kembali.
Dengan penuh keberanian, berusaha merendahkan diri dan menunjukkan sikap seorang yang perlu dikasihani, aku mulai melangkah menuju ke sebuah angkot yang tak jauh dariku. Aku baru saja melangkah ketika menyadari ada sesuatu di saku almamater yang aku gunakan. Dengan rasa penasaran, tanganku mulai menyusup kedalam saku dan menemukan selembar uang ribuan. Seketika itu perasaan yang tadinya bingung berganti menjadi sebuah senyuman.
Harta karun itu tidak selalu berwujud sebuah peti yang berisi harta yang berlimpah, ia dapat berwujud lainnya begitu menurutku. Seperti pada kisahku di atas, harta karunku itu adalah selembar uang ribuan yang aku temukan di saku almamaterku dan tidak tahu kapan aku menaruhnya. Aku yakin, sebagian dari kita juga pernah mangalami hal ini, menemukan selembar uang dalam pakaian kita, entah itu saat hendak mencuci pakaian, sedang menyetrika, tersisip dalam buku, atau di tempat lainnya tapi kita lupa kapan menaruhnya. Itulah harta karun kalian.
Jika pernah mengalami hal itu, silahkan ceritakan kisah kalian di kolom komentar karena aku yakin, setiap orang memiliki kisah uniknya tersendiri. Demikian postinganku tentang “Harta karun diri sendiri” jika artikel ini bermanfaat, silahkan bagikan artikel ini dengan memilih salah satu tombol berbagai yang berada di atas kotak pencarian halaman ini.
salam f4
BalasHapussaya pernah alami semasa hujung bulan (uwang dah habis)
semasa mengosok seluar...terasa sesuatu dlm poket seluar...rupa2nya uwang RM50.00...wahhhh...senyum lebar leee...cukup untuk menyampaikan hari gaji
aku paling seneng banget kalo nemuin uang yang terlupa pas lagi bener2 bokek berat..... ya meskipun uang yang kutemukan itu uangku sendiri, tapi dia hadir disaat yang bener2 tepat.
BalasHapusSaya juga sering ngalamin hal yg kaya gitu. Suka nemu uang di saku celana yg udah lama ga dipake, jadi udah lupa kapan saya naruh uang di celana itu.
BalasHapusSalam kenal juga.dulu sewaktu SD saya pernah lupa menaruh uang nyaris jalan kaki untuk pulang kerumah,ternyata uangnya ada di kantung sepatu. Sepatunya ada kantung kecil bersleting
BalasHapuswah.. mujur sekali nasib nya..... hihihihii.... di saat suatu masalah tiba ada saja jalan penyelesaian nya yg tak terduga..... Mari kita berburu Harta Karun :D
BalasHapusharta karun bisa juga berwujud kasih sayang.
BalasHapuswwkwk saya jga sering kayak gitu, lupa naroh uang yang dah lama di kantong celana. Memang uang itu tidak kemana. haha
BalasHapussetuju, penemuan seperti itu memang paling tepat disebut harta karun :D pernah juga mengalami, nanti diposting sendiri aja ah :D
BalasHapusbtw, walau kita baru kenal, boleh kok ikutan GIVEAWAY: 2nd Wedding Anniversary...so, datang lagi ya :)
weww, bener2 harta korun itu, hehe..
BalasHapussaya blum pernah ngalamin hal2 seperti itu, tpi saya sering juga naruh duit di tiap2 kantong yg ada, di tas juga tiap kantong sering ditaruh begitu aja.. :D
berkunjung balik, salam kenal dari saya
Tuhan memang Maha Baik, di situasi seperti itupun terkadang kita melupakanNYA, pertolongan Dia tetap ada...
BalasHapusitulah yang dinamakan rejeki :)
BalasHapusKomentarnya ramai yah
BalasHapus> Rozali
Pasti saat itu senang sekali yah....
> Aina
Ia, aku juga senangnya kalau pas lagi bokek karena manfaatnya itu sangat terasa
> Akmal Fahrurizal
Kadang bingung jugakapan naruhnya tapi yang jelasnya rasa senang karena menemukannya
> Lidya
Sepatunya bagus karena ada kantungnya...dulu aku sih biasa naruh uangnya dalam kaos kaki :)
> Eel Pecidasase
Setiap masalah ada jalan eluarnya sobat.... yuk berburu harta karun
> Majalah Masjid Kita
Setuju sekali....ALLAH tidak pernah lengah terhadap hambaNYA
> Sang Cerpenis Bercerita
Betul juga sobat... kash sayang itu harta karun yang tak ternilai harganya...
> Apa itu Dmoz
Uangnya memang tidak kemana-mana tapi orangnya yang lupain uangnya
> Nique
Iya sih.. bisa ikutan tapi lebih bagusnya itu yang lebih paham dengan artikel-artikel sobat...
> Mabrurisirampog
Suatu saat kamu juga akan mengalaminya kok...
> Retno Novitha S
Iy... setuju sekali dengan pernyataan itu...
> Priagoenks
ksih yah untuk pujiannya :)
> Id-yansoft
Betul sekali...rejeki setelah rejeki :)
kalo nyuci baju waktu nyetrika nemu lagi, hehehe
BalasHapussaya juga pernah mengalamai hal yg sama, namun permasalahannya ketika uang saya ketinggalan, di sekolah saya merasa tidak enak kalo hutang / minta, ngga sengaja di tas saya ada selembar uang utk bisa mengisi perut (maksudnya beli makanan, bukan utk dimakan), hohoo, harta karun yg sangat berharga itu . .
BalasHapus