Kisah 13 Juni

Semuanya akan terus tumbuh dan berkembang menemukan umur kedewasaannya. Kupu-kupu harus menjadi ulat lalu kepompong sebelum ia akhirnya menemukan sayap indah yang akan membuatnya terbang menikmati bunga. Katak harus bertahan dulu di air menjadi kecebong sebelum akhirnya ia bisa merasakan nikmatnya lompat kesana-kemari di atas daratan.

Kini perjalanan waktu itu pun sampai juga padaku. Hari ini detik demi detik yang selama ini terkumpul dalam hidupku akhirnya terkalkulasi menjadi 21 tahun dan kuharap angka 2 dan 1 yang menjadi simbol dalam status umurku ini bisa membawa perubahan diriku.

“Aku telah dewasa” ungkapku pada diri sendiri merasa tak percaya waktu ini akan begitu cepat. Hawa dingin malam ini seakan membawaku mencoba merenungi kejadian-kejadian yang telah terjadi dalam hidupku. Kucoba menyelami detik demi detik masa yang telah mengukir diriku sampai saat ini dan aku masih tidak percaya dengan kenyataan bahwa kini aku telah 21.

“Meski tak mudah, tapi aku akan mencoba menata kembali hidupku, memperbaiki sisi demi sisi diriku yang selama ini tak pernah tertata dengan rapi” janjiku pada diri sediri.

Terima kasih tak lupa aku ucapkan untuk orang-orang yang selama ini melengkapi hidupku dengan kehadirannya, yang mengajariku makna kedewasaan, membawa masalah yang justu berikan aku pelajaran yang berharga, dan yang memberikan beberapa detik waktunya untuk menemani sepiku. Kini jinkan aku untuk membalas kebaikan yang tak aka pernah bisa terbalas tersebut.

Rasa kantuk perlahan-lahan menyerang tubuhku yang masih duduk di tengah sunyinya malam. Jam telah menunjukkan angka 2 dan mengingatkanku untuk segera bergegas kedalam hangatnya selimut malam yang akan mengantarku pada mentari pagi.

“Mengatur langkah, menyambut mentari lalu kubuat semuanya tersenyum”

Berbagi :